Monday, December 11, 2006

CERITA SEPASANG MATA

kutenggelamkan dirimu dalam jiwaku
dari matamu kutangkap senja dan layar-layar yang berkembang
dalam mimpimu melajukan sebuah kehidupan
sebuah cerita anak-anak yang menangis kebingungan
menatapi perubahan
kau beri senyuman yang menjadi air
menyirami rambut mereka yang terbakar
tak ada lagi yang perlu dikemukakan
selain cinta yang kau persembahkan
dengan bersahaja tanpa meminta apapun
tanpa meminta seorangpun
untuk mengerti dirimu
yang melintas cuaca
bergetar penuh duka
punguti satu persatu luka itu
yang berserak di sepanjang jalan
di puing-puing rumah terbakar
dan anak-anak yang menangis darah
serta gelombang udara yang menghipnotis
memasuki rumahmu dengan tusukan yang meruncing
ke dalam dada-dada kosong anak-anakmu
sesudah itu wangi mawar yang bertebaran
dari kedalaman bening matamu
tawarkan sesuatu yang lain
bukan sekedar keluh kesah
dan teriakan sebuah keputusasan
Namun secercah ketabahan menyeruak disinar matamu
memancarkan harapan hidupmu

0 Comments:

Post a Comment

<< Home