Thursday, November 02, 2006

Yang tersisa dari Safari Romadhon


Hari ini temenku di “Ranger” baru ngirimin foto foto ketika ngikut Safari Romadhon Bos di Nusa Kambangan pertengahan puasa kemarin. Ada satu foto yang sedikit mengelitik yaitu gambar prasati “ Big Bos “ di Nusa Kambangan.
“ Mudah mudahan pulau Nusa Kambangan menjadi Pulau masa depan ……..”
Yang jadi pertanyaan : ‘ Masa depannya siapa yang mau tinggal di pulau seterpencil Nusa Kambangan ??? ‘


Kalo dilihat geologinya sebenarnya nggak jelek jelek amat.. masih terpencil pulau Karimun jawa . Pulau ini jaraknya paling hanya 500 meter dari bibir pantai Cilacap dan bisa ditempuh hanya dengan 15 menit naik ‘tongkang penyebrangan’ yang ada disitu..
Tapi bila kita sudah masuk kesitu.... Nuansa ” Isolasi ” sudah mulai terasa...
Di pulau tersebut ada rawa hutan bakau di pinggir pantai yang berhadapan dengan pulau Jawa, jaraknya kira kira sekitar 100 ampe 200 meter . Hutan bakau ini biasanya dipakai oleh pasukan Kopassus untuk latihan Survival, bertahan hidup selama 3 hari tanpa dibekali bahan makan...
Agak masuk kedalam pulau, mulai ada hutan belantara yang kayanya jarang banget, atau malah mungkin nggak pernah diusik oleh manusia, bahkan katanya masih banyak macan kumbang dan orang utan yang sering lewat.
Baru setalah berjalan ( ” naik mobil tentunya.. ” ) sekitar 10 menit banyak ditemuin beberapa rumah dinas penjaga rutan. Kalo dilihat kondisinya amat sederhana sekali....Kami acungin jempol buat bapak-bapak yang bertugas disana... dengan segala keterbatasan yang ada masih mau tinggal di situ.
Itulah kayanya yang mendorong Big Bos untuk bisa berkunjung , menengok saudara saudara kita yang ada di sana....

Sempet aku ngobrol ngobrol ama mas Abdul Aziz, seorang ”penghuni rutan”...dia diberi hadiah untuk menginap disana selama 13 tahun, dan karna sudah dapat beberapa kali remisi sekarang tinggal 1 tahun lagi disana...Setiap siang dia sudah bisa diluar jeruji besi, dan diberi tugas untuk berjualan batu hias, kaya akik, gelang ataupun liontin. Katanyanya sich hasilnya nanti fifty-fifty ama yang bikin.
Kalo hanya sepintas dilihat kayanya sich dia udah bisa bisa berubah ... Cuma yang jadi pertayaanku nanti : ” Apakah masyarakat bisa menerima dan memaafkan kesalahannya yang terdahulu.?

Banyak dari kita yang masih merasa ’tidak aman’ untuk bisa kembali bersanding dengan mereka dan sudah menjustisi terlebih dahulu tanpa melihat kenyataan yang ada...
” Kenapa tidak pernah kita bukakan pintu maaf bagi mereka ? ” padahal mereka manusia biasa yang kadang mengalami kekhilafan...
Tapi itulah manusia.......

Masih ada satu lagi oleh oleh dari sana... Teryata di Nusakambangan ada satu objeck wisata yang sangat bagus. Sebuah pantai yang menghadap laut selatan...View –nya cukup indah, nggak kalah sama Pantai Lot bali. Ada sebuah monument disana yaitu sebuah pisau Comando yang ditancapkan disebuah pulau batu ditengah lautan...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home